“Mengubah Dunia Dengan Membaca” “Meraih Dunia dan Akhirat dengan Membaca”
Penulis Sunyi : Yadi Jayadi

(Penulis
Bergiat : Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (UIN SGD BDG), Pimpinan Umum LPM
LENSA, Pembina Pemuda Komplek Griya Mitra Posindo – Bandung, Guru DTA Mitra
Muhajirin - Bandung)
“Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam yang dengan
karunia-Nya turunlah segala kebaikan, dengan rahmat-Nya sempurnalah segala
kebaikan dan hanya dengan taufik-Nya tercapailah segala kebaikan”.
“Barangsiapa yang menginginkan dunia, wajib bagi dirinya
dengan ilmu. Siapa yang menginginkan akhirat wajib dengan ilmu. Barangsiapa
yang menginginkan keduanya wajib baginya dengan ilmu” (H.R. Tabrani)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL : bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dengan undang-undang.
Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis,
dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Kegiatan
membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah
kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan
kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan saksama yang
dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media
tertulis.
Berawal dari
keprihatinan melihat anak-anak kecil dilingkungan sekitar kami yang nyaris
tidak pernah membaca buku di luar buku sekolah, maka kami berinisiatif untuk mengumpulkan
buku bacaan anak-anak dan remaja yang kemudian kami sajikan secara sederhana
kepada anak-anak dan remaja yang kami maksudkan tersebut. Keprihatinan juga
muncul ketika melihat kenyataan bahwa sebagian besar orang tua disini adalah
buruh tani yang asing dengan dunia pendidikan dan berpenghasilan di bawah
pendapatan nasional rata-rata. Serta masih banyaknya anak-anak usia sekolah
yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di lingkungan
kami.
Berorientasi terhadap keadaan sosial masyarakat Kab.Cianjur
yang jarang berpendidikan tinggi dan pola pikir masyarakat yang tidak
menganggap penting pengetahuan, maupun yang masih banyaknya warga yang tidak
mampu menyekolahkan sampai ke jenjang lebih tinggi, maka kami menganggap perlu
menyajikan menu baru untuk menggugah dan mendekatkan masyarakat dengan jendela
ilmu berupa buku. Masyarakat perlu diperhatikan dalam hal pengayaan ilmu
pengetahuan karena dengan pengetahuan setidaknya masyarakat akan mengerti dan
memahami hal-hal yang selama ini mereka abaikan dan anggap tidak penting
menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk memperbaiki taraf hidup mereka.
Dengan
berdasarkan yang seharusnnyaa keberadaan taman baca mandiri yang didirikan
disetiap Rt kami berharap bisa memberi warna baru dan tambahan pengetahuan di
lingkungan masyarakat desa kami yang masih banyak membutuhkan pembinaan disegala
bidang. Terutama pada anak-anak dan remaja yang lebih senang bermain HP dari
pada membaca, sehingga dengan keberadaan taman baca ini bisa memberikan nuansa
baru dan berwisata pengetahuan lebih jauh dan bermutu melalui buku.
Melalui
pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya, meningkat
kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan tersebut akan
mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dengan membaca pula seseorang akan
terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh
semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani,
mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah ditatanya dalam
caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar.
Pola ini
terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana
dikehendakinya. Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan
membaca buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ
ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk
pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Minat dan kebutuhan masyarakat
untuk gemar membaca memerlukan perhatian serius dari segala lapisan masyarakat,
pemerintah, aktor pendidikan dan dari pihak yang sadar dan peduli akan arti
pentingnya membaca bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga pemutus rantai
kemiskinan, kebodohan dan ketidakpedulian social.
Tujuan dari
budaya membaca dan mendirikan “Rumah Baca Masyarakat” dengan
tujuan Pertama. Mempermudah anak – anak usia sekolah mendapatkan
buku referensi sekolah. Kedua. Menambah pengetahuan bagi
anak-anak putus sekolah. Ketiga.Memberikan anak-anak dan remaja
kegiatan bermutu lewat membaca dan menulis. Keempat.Memberikan
pengetahuan tentang dunia internet dan teknologi kepada warga sekitar. Kelima.Mendekatkan
masyarakat dengan buku. Keenam.Menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan arti pentingnya membaca. Ketujuh.Menggalakkan budaya
membaca di kalangan masyarakat. Kedelapan.Meningkatkan
keterampilan dan kecakapan dalam berusaha (beternak, bertani, wirausaha)
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian warga. Kesembilan.Menbuka
cakrawala dunia dengan menambah pengetahuan mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa. Kesepuluh.Meningkatkan kualitas baik fisik maupun mental
masyarakat sehingga berdampak kepada kehidupan yang lebih baik.
Keberadaan
Taman Baca ini di harapkan menjadi sarana/media edukatif bagi anak-anak maupun
orang tua dalam mengembangkan diri. Untuk itu dalam jangka pendek, menengah
maupun panjang kami tidak hanya merencanakan taman baca ini untuk kegiatan
membaca.
Bandung 19
Desember 2016
Penulis Sunyi :
Yadi Jayadi
Komentar
Posting Komentar