Tuntutan Bagi Para Pendidik

Pada saat ini banyak siswa yang mengeluh dan bosan dengan metode pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan pembelajaran dirasakan monoton dan hal ini berlangsung dalam waktu yang lama. Pembelajaran besifat kompre artinya tidak hanya guru yang terlibat aktif dalam pembelajaran melainkan siswa, guru dan Seperangkat Pendukung lainnya. Terutama  sebagai Guru di tuntut untuk mengembangkan keahlian yang dimilikinya dan menyalurkannya kepada siswa. untuk itu sang guru perlu mengadakan inovasi (ide baru) pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan siswa dan supaya tidak bosan dalam menyerapa ilmu.
Dengan adanya inovasi pada kurikulum yang dibuat, diharapkan ada kemajuan yang akan di capai sesuai dengan tujuan pendidikan yang di rencanakan. Sebagai Guru juga di tuntut agar bisa memompa semangat belajar siswa agar lebih giat lagi. Selain itu, seorang pendidik harus bisa memanfaatkan media yang telah maju untuk dipakai dalam pembelajaran agar sisiwa lebih tertarik dan tidak monoton.
Berbicara Inovasi atau inovator berasal dari kata “to innovate” yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Kata kunci dalam inovasi adalah “baru”. Menurut Rogers (1983) “inovasi adalah ide, atau praktik atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit penerima lainnya”.
Adapun Ciri –ciri utama suatu inovasi sekurang-kurangnya sebagai berikut Adanya sesuaatu yang baru menurut persepsi yang menerima, Diciptakan secara sengaja, Bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada  dan Kebaikan dari inovasi itu dapat ditunjukan. Inovasi kurikulum merupakan pembaharuan atau gagasan yang di harapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang ditetapkan, Lebih meratanya kesempatan belajar.
Inovasi pembelajaran yang memiliki arti pembaharuan, sedangkan pembelajaran memiliki arti sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pedidik kepada para peserta didiknya. Dari pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa inovasi pembelajaran adalah upaya pembaharuan terhadap beberapa komponen yang di perlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik kepada para peserta didik. Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.
Quantum Learning misalnya ini kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu eksperimen yang disebutnya suggestology lebih spesifiknya penulis membagi ke beberapa bagaian Pertama, Setiap orang adalah pendidik dan sekaligus peserta didik, sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator, Kedua, Belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasan yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan tempat duduk, penataan cahaya yang baik sehingga peserta merasa nyaman dan Ketiga, Setiap orang mempunyai gaya belajar yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alami sehingga tidak perlu merubahnya. Inilah yang disebut konsep Quantum Learning dalam pengembangan pendidikan.
Sedangkan Contextual Teaching and Learning (CTL)/ Pembelajaran Kontekstual, CTL merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-harisehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang secara fleksibel dapat di terapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Yang di dalamnya memiliki instrumen Pertama, Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil, Kedua, Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, Ketiga, Siswa akan lebih percaya diri dalam mengungkapkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka alami dalam kehidupan nyatanya dan Keempat, Kegiatan pembelajaran akan lebih menyenangkan karena siswa tidak mengalami belajar di kelas saja tapi di luar kelas juga.
Lantas penulis beranggapan Inovasi kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang di harapkan membawa dampak baik terhadap kurikulum itu sendiri. Jenis inovasi ini ada dua yaitu: Top-down inovation,Buttom- up inovation dan Desentralisasi dan demokratisasi. Inovasi jenis Top-down inovationini sengaja diiciptakan oleh atasan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan memperolah pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi kurikulum.
Desentralisasi merupakan penyerahan wewenag dari tingkkat pemerintahan yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah baik menyangkut bidang legislatif, yudikatif, atau administratif.
Inovasi pembelajaran satu upaya pembaharuan terhadap beberapa komponen yang di perlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik kepada para peserta didik. Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung. Inovasi ini terbagi dua bagian yaitu: Quantum Learning dan Contextual Teaching and Learning (CTL)/ Pembelajaran Kontekstual.
Jadi pada dasarnya menurut penulis haruslah seorang guru memiliki temuan baru dalam menyampaikan ilmu dengan bertujuan meningkatkan kecintaan peserta didik dalam menyerap ilmu. Dan seorang Guru di tuntut untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki dan menyalurkannya kepada siswa. untuk itu guru perlu mengadakan inovasi pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan siswa dan supaya tidak bosan dalam kegiatan belajar-mengajar.
                                                   Bandung, 28 Mei 2017
                                                   Penulis Sunyi

Ref :
-Sanjaya, Wina. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana 2011.

-Arifin, Zainal. (2013). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda Karya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM KEBENDAAN DAN HAK KEBENDAAN

KAIDAH-KAIDAH FIQIH

“Menanamkan Cinta Ilmu Kepada Anak”