Solusi Segala Problematika
Mudah-mudahan
persoalan yang kita hadapi, Menjadikan diri kita lebih bersih dari segala dosa.
Menjadikan kita lebih berkualitas, Menjadikan kita lebih bahagia. Karena Pada
Hakikatnya tidak ada persoalan yang berbahaya.
Ke-Hidupan
ini pasti banyak menuai masalah dan tidak ada masalah yang bahaya, yang
berbahaya adalah kita salah dalam menyikapi masalah.
Persis
halnya seperti Ujian. Ketika ujian di sekolah tidak ada persoalan yang
berbahaya. Orang tidak lulus bukan karena soal, orang tidak lulus karena salah
dalam menjawab soal. Jadi kalau kita menderita bukan masalah ke-uangan, kalau
kita menderita bukan masalah rumah tangga, kalau kita menderita bukan masalah
kesehatan, kita menderita karena kita salah menyikapi masalah,
Semua
masalah yang menimpa kita, terjadi karena ijin Allah “Diibaratkan Daun yang
Jatuh Tidak Pernah Menyalahkan Angin”
Itu
semua sudah ada ukuranya dan takarannya dari sang Khaliq, begitu
se-adil-adilnya tidak ada yang melampaui. Kita menderita karena satu bentuk “Dzolamtu
Nafsi”, karena kita zolim keada diri kita sendiri,
Tidak
ada kesengsaraan dari satu masalah, bahkan Allah meninggikan Derajat Mahluknya
dengan kesengsaraan.
Yang
sengsara adalah yang salah dalam menyikapi masalah nya. Nabi kita, baginda
kita, kita tahu betul beta banyak kesengsaraan yang ia rasakan. Tapi dengan
kesengsaraan itu ia ditinggikan dari derajatnya sampai harumnya masih tercium
sampai sekarang.
Yang
paling jadi masalah bagi kita adalah apabila kita ada masalah, kita sibuk
memikirkan memecahkan masalah, padahal kita tidak diracang untuk memecahkan
maasalah sendiri. Raulullah mengajarkan keppada kita apabila kita mendapatkn
masalah lantas lakukanlah seperti doa beliau
“Wahai Allah, Wahai yang
Maha hidup, Wahai yang mengurus segala-galanya sendiri terus menerus, maka
dengan Rahmat-mu Tolonglah saya”
“Perbaiki Seluruhnya
Urusan saya Seluruhnya ya Allah, dan jangan serahkan kepada saya walaupun
sekejap mata”
Jadi nabi kita yang
sangat cerdas, yang ilmunya sangat banyak, yang pengalamannya luar biasa, ia
tidak mau menghadapi masalah sendirian, selalu ingin ditolong Allah.walaupun
dalam sekejap mata.
Kita
seringgkali mengandalkan pikiran kita sendiri, di pikirkan siang malam, kita
tidak mengandalkan Allah !!. itulah masalah kita...
Kita
minta tolong kesanah-sinih, telepon sanah telepon sinih, lari sanah lari sinih,
padahal Allah maha dekat, kita tidak mintai tolong, itulah yang membuat kita
stres.
Terlalu
banyak berpikir, sangat kurang sekali
dengan dzikir, coba kita merenungi penyakit stres di akibatkan karena kita
terlalu berpikir sendirian tanpa di libatkan Allah.
Siapapun
yang menghadapi masalah, tidak pernah bersungguh-sungguh menginginkan
pertolongan Allah, maka sesungguhnya Itu lah masalah nya..
Di
ibaratkan kita buntu (awam) banyak berpikir maka akibatnya akan Stres. Karena
Allah menjanjikan memberiikan pertolongannya di berikan buka kepada orang yang
jago mikir sendiri, tetapi Allah akan memberikan pertolongannya kepada orang
yang berikir dan dibarengi berdzikir.
Masalah
yang kedua adalah di ibaratkan kita naik mobil, kita sedang menyetir , kita
lihat kaca mobil kotor, kita mati-matian ingin melihat jalan, pasti kesusahan
dan menderita, sepanjang jalan gelisah,
karena kaca tertutup kotoran.
Lantas
yang pertama kita pikirkan bukan jalan dulu, tapi yang harus kita lakukan
bersihkan itu kaca depannya, kalau kaca bersih maka akan terasa tenang dan akan
jelas melihat jalan, itulah yang di maksud dengan Taubat.
Setiap
dosa yang kita lakukan, selain mengundang petaka bagi kita, maka sesungguhya
dia menutup pandangan kita dari solusi, ketenangan dan jalan keluar. (Berlanjut..)
Komentar
Posting Komentar