Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Bandung Muara Rindu Akan Mengalir, Cianjur pelabuhan Terakhir

Gambar
Penulis Sunyi : Yadi Jayadi (Penulis: Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukuk (UIN SGD BDG), Sekretaris Umum HIMAT Cabang Bandung, Pimpinan Lembaga Pers Mahasiswa LENSA HIMAT, Pembina IKRAMA Al Muhajirin – Bandung. Pendidik DTA Mitra Muhajirin – Bandung) Wahai Yang Menyentuh Hati, Saat Berdampingan Denganmu Aku Membisu Seribu Bahasa Hanya Mampu Mendengar  Dengan Khusyu Setiap Butiran Kata yang Penuh Hikmah Menasihatiku Tentang Sabar, Ketabahan Dan Mengajariku Tentang Keeberanian Menempuh Hidup. Wahai yang selalu didambakan.. saat bersua denganmu aku ingin duduk menghadamu dengan senyuman tulus, Aku mengharap balasan senyumanmu yang menyirami segala dukaku, Dan engkau berpesan, Jadiknlah Sholat Pakaianmu, Al-Quran Sebagai Penawar Kesakitanmu, Beredekahlah sebagi perluasan Rezekimu. Dan bergantunglah harapanmu kepada tuhanmu yang mengasihimu. Wahai Kekasihku..Engkau Wanita yang indah, Ketika ku berhadapan dengan mu Aku ingin menatap wajahmu ya...

Dimanakah Dia (Keimanan Yang Ku Rindukan)

"Aku Menangisi Mu yang hingga kini tidak kuketahui, Apakah dia masih hidup sehingga masih menyimpan harappan, Ataukah Jasadnya telah kaku berkalang tanah, Demi, Sang Maha Pencipta, Aku tidak tahu dan aku akan tetap bertaya, Apakah dirimu telah ditelan lembah atau terseret di puncak gunung Dikala matahari terbit aku selalu teringat kepadanya, Dikala matahari terbenam ingatanku semakin membuat pilu Akan kutelusuri seluruh pelosok bumi dengan kudaku, Aku tak akan mengenal lelah dan bosan berjalan Hingga kudaku bosan dengan cara hidupku Atau ajal tiba menjemputku Setiap Orang Akan sirna Sekalipun dibuai cita-cita Dimanakah Dia (Keimanan Yang Ku Rindukan) Penulis Sunyi :  Yadi Jayadi Bandung 23 Nov 2016

Dialog Wanita Mulia (Khadijah Binti Khuailid)

"Dalam Suasana Hening Diliputi Cahaya Rabbani Tampak Berbincang-Berbincang Suara Yang Jernih Menyentuh Relung Hati Hikmah Yang melucur dari bibirnya Membuat Jiwa bahagia Seakan-akan mendapatkan sayap membuat ia membubung ke angkasa hidup ditengah cakrawala yang penuh dengan cahaya" Dialog Wanita Mulia (Khadijah Binti Khuailid) Penulis Sunyi :  Yadi Jayadi Bandung 22 Nov 2016 Puisiku

EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL (Studi Kritis atas Pemikiran al-Ghazali dan Adam Smith)

Salah satu perbedaan yang mendasar antara sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi konvensional adalah terletak pada aspek norma filosofisnya, yakni tujuan ekonomi Islam berlandaskan pada norma dan etika syari'at (wahyu) yang berujung kepada keadilan dan keseimbangan dalam ekonomi. Sedangkan tujuan ekonomi konvensional berlandaskan pada akal dan pengalaman manusia yang berujung pada utilitarianisme, hedonisme, kapitalisme, sosialisme dan materialisme. Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam mengharuskan adanya pemikiran untuk mensinergikan antara ilmu ekonomi dan fikih muamalah. Redefinisi terhadap ilmu ekonomi menjadi penting tatkala materi bahasan dalam ilmu ekonomi tersebut akan bertambah kaya dengan adanya materi ilmu fikih mu’amalat, ataupun akan berkurang dengan adanya pembatasan materi tertentu yang dianggap tidak relevan dengan prinsip syari’ah. Sebagai contoh adalah pembahasan tentang teori konsumsi ( consumption theory ) yang dalam syari’ah dikenal dengan larangan mengkon...