Tuntutan Bagi Para Pendidik
(Penulis Bergiat : Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan
Hukum (UIN SGD BDG) Pimpian Umum LPM LENSA, Pembina Remaja Komplek Griya Mitra
Posindo-Bandung, Guru DTA Mitra Muhajirin-Bandung)
Pada
saat ini banyak siswa yang mengeluh dan bosan dengan metode pembelajaran yang
dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan pembelajaran dirasakan
monoton dan hal ini berlangsung dalam waktu yang lama. Pembelajaran besifat
kompre artinya tidak hanya guru yang terlibat aktif dalam pembelajaran
melainkan siswa, guru dan Seperangkat Pendukung lainnya. Terutama sebagai Guru di tuntut untuk mengembangkan
keahlian yang dimilikinya dan menyalurkannya kepada siswa. untuk itu sang guru
perlu mengadakan inovasi (ide baru) pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan
siswa dan supaya tidak bosan dalam menyerapa ilmu.
Dengan
adanya inovasi pada kurikulum yang dibuat, diharapkan ada kemajuan yang akan di
capai sesuai dengan tujuan pendidikan yang di rencanakan. Sebagai Guru juga di
tuntut agar bisa memompa semangat belajar siswa agar lebih giat lagi. Selain
itu, seorang pendidik harus bisa memanfaatkan media yang telah maju untuk
dipakai dalam pembelajaran agar sisiwa lebih tertarik dan tidak monoton.
Berbicara
Inovasi atau inovator berasal dari kata “to innovate” yang mempunyai
arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Kata kunci dalam
inovasi adalah “baru”. Menurut Rogers (1983) “inovasi adalah ide, atau praktik atau objek yang dianggap baru oleh
individu atau unit penerima lainnya”.
Adapun
Ciri –ciri utama suatu inovasi sekurang-kurangnya sebagai berikut Adanya sesuaatu yang baru menurut persepsi
yang menerima, Diciptakan secara
sengaja, Bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada dan Kebaikan
dari inovasi itu dapat ditunjukan. Inovasi kurikulum merupakan pembaharuan
atau gagasan yang di harapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri.
Kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran yang ditetapkan, Lebih meratanya kesempatan belajar.
Inovasi
pembelajaran yang memiliki arti pembaharuan, sedangkan pembelajaran memiliki
arti sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pedidik
kepada para peserta didiknya. Dari pengertian tersebut dapat penulis simpulkan
bahwa inovasi pembelajaran adalah upaya pembaharuan terhadap beberapa komponen
yang di perlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan
dari tenaga pendidik kepada para peserta didik. Bertujuan meningkatkan kualitas
pendidikan yang berlangsung.
Quantum Learning misalnya ini kiat, petunjuk,
strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya
ingat, serta membuat belajar sebagai suatu eksperimen yang disebutnya
suggestology lebih spesifiknya penulis membagi ke beberapa bagaian Pertama,
Setiap orang adalah pendidik dan sekaligus peserta didik, sehingga bisa saling
berfungsi sebagai fasilitator, Kedua, Belajar akan sangat efektif
jika dilakukan dalam suasan yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang
tidak terlalu formal, penataan tempat duduk, penataan cahaya yang baik sehingga
peserta merasa nyaman dan Ketiga, Setiap orang mempunyai gaya
belajar yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alami sehingga tidak
perlu merubahnya. Inilah yang disebut konsep Quantum Learning dalam pengembangan pendidikan.
Sedangkan Contextual
Teaching and Learning (CTL)/ Pembelajaran Kontekstual, CTL merupakan suatu proses pendidikan
yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-harisehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
secara fleksibel dapat di terapkan dari satu permasalahan ke permasalahan
lainnya. Yang di dalamnya memiliki instrumen Pertama, Pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan riil, Kedua, Pembelajaran lebih produktif
dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, Ketiga, Siswa akan lebih
percaya diri dalam mengungkapkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka
alami dalam kehidupan nyatanya dan Keempat, Kegiatan pembelajaran akan
lebih menyenangkan karena siswa tidak mengalami belajar di kelas saja tapi di
luar kelas juga.
Lantas
penulis beranggapan Inovasi kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan
yang di harapkan membawa dampak baik terhadap kurikulum itu sendiri. Jenis
inovasi ini ada dua yaitu: Top-down inovation,Buttom- up inovation dan
Desentralisasi dan demokratisasi. Inovasi jenis Top-down inovationini
sengaja diiciptakan oleh atasan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan atau pemerataan kesempatan memperolah pendidikan, ataupun sebagai
usaha untuk meningkatkan efisiensi kurikulum.
Desentralisasi
merupakan penyerahan wewenag dari tingkkat pemerintahan yang lebih tinggi
kepada pemerintahan yang lebih rendah baik menyangkut bidang legislatif,
yudikatif, atau administratif.
Inovasi
pembelajaran satu upaya pembaharuan terhadap beberapa komponen yang di perlukan
dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik
kepada para peserta didik. Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan yang
berlangsung. Inovasi ini terbagi dua bagian yaitu: Quantum Learning dan
Contextual Teaching and Learning (CTL)/ Pembelajaran Kontekstual.
Jadi pada dasarnya menurut penulis haruslah seorang
guru memiliki temuan baru dalam menyampaikan ilmu dengan bertujuan meningkatkan
kecintaan peserta didik dalam menyerap ilmu. Dan seorang Guru di tuntut untuk mengembangkan
keahlian yang dimiliki dan menyalurkannya kepada siswa. untuk itu guru perlu
mengadakan inovasi pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan siswa dan supaya
tidak bosan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Bandung, 28 Mei 2017
Penulis
Sunyi
Ref
:
-Sanjaya,
Wina. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana 2011.
-Arifin, Zainal.
(2013). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda Karya.
Komentar
Posting Komentar