Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Relakah Kita (Pemirsa) Hanya Mengkonsumsi Racun Yang Diberikan Televisi

Gambar
Kita masih mengakui bahwa masyarakat Indonesia, lebih kuat dengan budaya lisan. Dengan begitu hampir tak ada jarak yang jauh antara pemirsa dan televisi. Bisa dipastikan perkembangan televisi di negri ini, keberadaannya melampaui media-media massa lain seperti; koran, majalah, dan buku. Dari segi harga, meski tidak selalu dikatakan murah untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, keinginan membeli televisi jauh lebih tinggi ketimbang untuk membeli buku bacaan. Pada akhirnya, televisi saat ini telah menjadi media keluarga yang menjadi “keharusan” di tengah-tengah mereka. Sebuah rumah dikatakan lengkap manakala ada televisi di dalamnya. Sebagai primadona media, televisi bisa kita jumpai dari mulai rumah-rumah elit sampai ke pelosok-pelosok desa. Dari mulai rumah-rumah hunian liar, di pinggir-pinggir sungai, atau pun di bawah lorong jem batan televisi pun “duduk manis” . Televisi memang memberikan efek samping yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat. Bahkan tanpa disadari, bau ka...

“Sama-Sama Tahu” Istilah Keren Diantra Pejabat Yang Korupsi

Gambar
Suburnya korupsi di Indonesia membawa pengaruh yang sangat buruk bagi negeri ini. Korupsi mempengaruhi sektor politik negeri ini, ia mempersulit pelaksanaan demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan cara menghancurkan proses birokrasi. Korupsi terjadi saat pemilihan umum pelaksana pemerintahan dan anggota perwakilan rakyat. Hal ini tentu saja mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di ranah pembuatan kebijaksanaan yang pro rakyat. Korupsi yang terjadi di sistem penegakkan hukum juga dapat membuat para pelaku kejahatan lolos dan tidak teradili. Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: Bahwa tindakan pidana korupsi sangat merugikan keuangan negara atau   perekonomian negara dan menghambat pembangunan nasional, sehingga harus diberantas dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Akibatnya tindak pidana korupsi yang terjadi selama ini selain merugikan keuanga...

Menulis Adalah Jalan Ceritaku

Gambar

BerPolitik Bebas Nilai

Gambar
( Apakah kita sanggup keluar dari kemelut sejarah dan mencegah agar tragedi politik tidak terulang lagi ) Membicarakan tentang makna politik dalam semua sisinya tetap menjadi wacana aktual yang tak berkesudahan. Hal ini disebabkan, karena keberadaannya secara fungsional identik dengan keberadaan masyarakat itu sendiri. Kehidupan berpolitik sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bernegara di Republik ini, Pancasila adalah etika mendasar dalam kerja-kerja politik yang konstruktif bukan destruktif. Politisi yang tidak menjadikan Pancasila sebagai ruh dalam berpolitik maka ia jelas Anti Pancasila. Perilaku menghalalkan segala cara dalam berpolitik, korupsi, kolusi, gratifikasi, dan rakus kekuasaan adalah sikap Anti Pancasila, manusia anti Pancasila tidak layak hidup dinegeri ini, karena Pancasila adalah “Rumah Utama dan Pertama” bagi segenap rakyat Indonesia. Namun, kenyataan terkadang tidak berbanding lurus dengan ekspektasi. Keberadaan parpol dalam suatu negara...